Input:
Yayasan Mandiri merupakan LSM yang beranggotakan engineers (hampir seluruhnya). Dengan demikian maka kegiatan YM yang berkaitan dengan teknologi dapat dilakukan dengan sangat mudah, bahkan teknologinya bisa dikembangkan lebih lanjut oleh para anggotanya.
Pada awal berdirinya YM, dilakukanlah beberapa kegiatan yang berkaitan dengan PLTMH, baik yang bersifat kegiatan fisik (mereparasi kincir air masyarakat dan membangun instalasi PLTMH) maupun yang bersifat pengembangan pengetahuan teknologi PLTMH (survai, konsultasi teknologi PLTMH ke masyarakat, pelatihan, disain turbin air dll).
Pada tahun 1988 - 1993, dengan sponsor Swisscontact - Swiss, YM menjalankan program Small Metal Entreprise Development Program, yang bertujuan meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial bengkel2 metal di Kab Bandung. Program ini dilakukan bekerjasama dengan Politeknik Mekanik Swiss ITB. Para bengkel tradisional dilatih serta didampingi selama beberapa tahun dalam upaya peningkatan kemampuan bisnis mereka (aspek teknis, bisnis, manajemen dan kewirausahaan).
Salah satu hasil dari program ini adalah kemampuan beberapa bengkel dalam bidang pembuatan turbin air. Kemampuan teknologi ini sangat penting, mengingat saat itu hampir seluruh bengkel metal tersebut masih tradisional, serta belum pernah mengenal dan membuat turbin air yang memerlukan kepresisian tinggi. Rata2 turbin air beroperasi pada 750 - 1000 rpm, sehingga rawan terhadap ketidak presisian manufakturing proses, yg berakibat pada sangat pendeknya umur teknis turbin.
Sedangkan pada tahun 1990 - 1993, YM juga menjalankan GTZ-Skatt MHP dissemination program, yg bertujuan meningkatkan kapabiliti serta jumlah instalasi mikrohidro di nusantara.
Output:
Program GTZ Skatt ini berkombinasi dengan program Small Metal Entreprise Development Program Swisscontact kemudian memacu lahir dan berkembangnya berbagai stakeholder dalam dunia PLTMH seperti: bengkel presisi pembuat turbin air, grup engineering design system PLTMH, grup dengan spesialis jasa pembuatan gambar teknis dengan Autocad (mensupport para bengkel metal yg biasanya membuat produk hanya berdasarkan contoh produk, bukan gambar dan spesifikasi teknik), bengkel pengecoran logam presisi, terbentuk pula Asosiasi Hidro Bandung, yg menjadi wahana yg efektif dalam membahas dan memecahkan bebagai kendala dan permasalahan dalam pengembangan PLTMH di Indonesia, serta lahir pula beberapa perusahaan spesialis PLTMH - baik sebagai konsultan maupun kontraktor PLTMH. Pada bulan Agustus 1992, lahir yayasan Ibeka, yg merupakan LSM yg spesialis energi terbarukan, khususnya tenaga air, untuk listrik pedesaan.
Dengan demikian, maka dari kacamata perkembangan kemampuan teknologi PLTMH di Indonesia, lahir 3 output utama:
- Engineering capabilities
- Manufacture capabilities
- LSM dengan spesialisasi PLTMH
Engineering capability di masyarakat ini langka, mengingat teknologi PLTMH pada tahun 80 - 90 an baru dikuasai oleh perguruan tinggi saja (misalnya ITB). YM telah berhasil dalam membangun SDM mikrohidro. SDM mikrohidro merupakan SDM langka, yang bahkan sampai saat ini tidak tersedia di beberapa negara tetangga.
Dari segi manufacture capability, meskipun tidak mudah dan memerlukan waktu yang tidak sebentar, akhirnya beberapa bengkel metal mampu dan dapat diandalkan untuk menyediakan turbin air buatan lokal bagi proyek2 PLTMH di Indonesia. Sama seperti halnya engineering capability, bahkan sampai hari ini beberapa negara tetangga masih harus impor turbin air untuk PLTMH yg mereka bangun dinegaranya.
Ibeka merupakan LSM dengan spesialisasi listrik pedesaan, khususnya tenaga air. Ibeka didirikan oleh penggiat PLTMH yg juga anggota YM. Ibeka kemudian melanjutkan perintisan program pengembangan yg telah dilakukan YM, yg kemudian pada th 2004 melalui PLTMH Cinta Mekarnya menjadi ikon dalam dunia PLTMH nasional dan internasional.
Berbeda dengan saat PLTMH dijalankan oleh YM, maka penerapan teknologi PLTMH yg dilakukan oleh Ibeka sudah menerapkan konsep2 advanced dalam program permberdayaan ekonomi masyarakat kecil di pedesaan.
Rangkaian 'input-output' seperti inilah yg menjadi kerangka utama pengembangan teknologi PLTMH nasional.